American Society for Testing and Material Proficiency Testing Program

American Society for Testing and Material (ASTM) merupakan sebuah organisasi standardisasi internasional yang mengembangkan dan menerbitkan standard teknis untuk berbagai produk, bahan, system dan layanan. Pendiri awal organisasi ini terdiri dari para ilmuwan dan insinyur. Standardisasi pertama yang dicetuskan oleh ASTM adalah bahan baja untuk antisipasi terjadi celah pada rel kereta api. Saat ini sudah ada lebih dari 12800 standard ASTM yang digunakan di seluruh dunia.

Untuk aplikasi pengecekan unsur sulfur pada sample perminyakan terdapat beberapa ASTM standard, di antaranya menggunakan metode X-Ray Fluorescense (XRF) seperti:
• D 2622 (Standard Test Method for Sulfur in Petroleum Products by Wavelength Dispersive X-ray Fluorescence Spectrometry),
• D 4294 (Standard Test Method for Sulfur in Petroleum and Petroleum Products by Energy Dispersive X-ray Fluorescence Spectrometry),
• D 7039 (Standard Test Method for Sulfur in Gasoline, Diesel Fuel, Jet Fuel, Kerosine, Biodiesel, Biodiesel Blends, and Gasoline-Ethanol Blends by Monochromatic Wavelength Dispersive X-ray Fluorescence Spectrometry)

Ada pula yang menggunakan Ultra Violet Fluorescense (UVF) seperti:
• D 5453 (Standard Test Method for Determination of Total Sulfur in Light Hydrocarbons, Spark Ignition Engine Fuel, Diesel Engine Fuel, and Engine Oil by Ultraviolet Fluorescence)

Secara rutin ASTM melakukan Proficiency Testing Program (PTP) yaitu kegiatan untuk penjaminan kualitas statistik yang memungkinkan laboratorium untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja, serta mempertahankan dan memenuhi persyaratan akreditasi wajib. Pada PTP ini, laboratorium-laboratorium partisipan melakukan pengukuran dengan berbagai metode ASTM. Data-data yang didapatkan dari PTP ini di antaranya repeatability (r) dan Reproducibility (R).

Repeatibility (r) adalah selisih terbesar yang dapat ditoleransi antara dua hasil uji yang dilakukan dengan operator dan analyzer yang sama. Sedangkan Reproducibility (R) adalah selisih terbesar yang dapat ditoleransi antara dua hasil uji yang dilakukan oleh operator dan analyzer yang berbeda (namun comply method standard tertentu yang sama).